mari bangkit jangan bangkrut

Bang Bang Tut, Mari Bangkit Jangan Bangkrut

Juni 26, 2020 | Kategori: News & Events.

Jakarta, Kamis (25/06/2020) – Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah menyebabkan segudang permasalahan. Tidak hanya di sektor kesehatan, di bidang ekonomi juga ikut babak belur. Bertempat di gedung Experience Center, CSA-Indonesia.com mengadakan bincang-bincang santai dengan mengusung tema Bang Bang Tut, mari bangkit jangan bangkrut. Pada dasarnya, obrolan santai ini membahas permasalahan yang dihadapi pebisnis, khususnya industri audio, akibat pandemi yang terjadi sekarang ini, dan cara menghadapinya agar bisnis bisa survive.

Bpk Hafid, pemilik rentalalat.com yang bergelut di bidang rental audio dan visual mengakui bahwa keadaan sekarang membuat bisnisnya terpuruk. “Jadwal kami sudah penuh hingga Juli, tapi semuanya stuck di Maret. Kami bukannya tidak punya omset, cuma tidak boleh beromset karena PSBB,” kata Hafid. Agar bisa survive, ia pun rela menjajaki bisnis baru dengan menjual masker dan hand sanitizer melalui toko online. “Jangan pernah takut mencoba, lihatlah pandemi ini sebagai peluang menciptakan unit bisnis baru,” ucap Hafid. Ia mengatakan, kerja keras memang tak membohongi hasil; omset dari penjualan toko online-nya pun pernah mencapai 1,5 milyar, yang mana menyamai omset bisnis rental.

World Economic Forum (WEF) melaporkan bahwa sejak awal krisis, lebih dari 70 persen perusahaan rintisan harus mengakhiri kontrak karyawan penuh waktu demi menjaga agar perusahaan tidak tenggelam. Bpk. Setiawan Winarto, CEO PT. SVI yang juga membawahi divisi alat musik dan produk lifestyle mengatakan ia pun harus switching produk agar bisnis tetap running. “Industri audio dan sektor hospitality paling terpukul akibat pandemi ini. Kami pun harus melakukan penyesuaian dengan beralih ke produk seperti fever detector (thermal camera), video conference, dll. Kami harus adaptasi produk dan pemasaran,” ujarnya dalam live streaming.

PT. SVI kini mulai memasarkan thermal camera yang bisa mendeteksi suhu tubuh dan wajah tanpa masker. Berbeda dengan alat pendeteksi suhu yang ditembakan ke kening, thermal camera tidak menyebabkan antrian atau kerumunan karena proses deteksinya sangat cepat. Hendy P selaku Product Manager CSA Indonesia mengatakan perangkat tersebut sudah banyak digunakan di gedung-gedung pemerintah, salah satunya gedung DPR RI.

CSA-Indonesia.com mengharapkan bincang-bincang ini bisa menjadi agenda sharing mingguan dan menginspirasi pebisnis, khususnya mereka yang bergerak di industri audio visual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts

oohads

Digital Signage Membuat OOH Ads Lebih Efektif

Jum, 29 Apr 2022 11:19

OOH ads sebenarnya bukan hal baru. Praktik OOH ads sering kali ditemukan di ruang publik seperti halte, trotoar, jembatan penyebrangan, dll. Meski sekarang ini banyak bisnis yang menggunakan iklan online untuk mempromosikan produknya, pemasaran lewat OOH ads masih tergolong efektif untuk menjaring calon konsumen. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk OOH ads juga […]

Read More

Samsung Flip 2, Bisa Digunakan untuk Bisnis dan Pendidikan

Jum, 22 Apr 2022 14:37

Sebagai seorang pengusaha, Anda pasti tahu bahwa kesan pertama itu penting. Jadi ketika Anda menyampaikan presentasi kepada klien potensial, perangkat yang digunakan juga harus sebaik mungkin. Samsung Flip Chart generasi ke-2 merupakan perangkat papan tulis interaktif yang tepat untuk memberikan kesan positif saat meeting. Produk top-of-the-line ini bakal membantu Anda mencapai kesepakatan yang ujung-ujungnya cuan. […]

Read More

Interactive Whiteboard for Business and Education

Kam, 31 Mar 2022 14:58

If your school or business has yet to invest in an interactive whiteboard, you’re missing out. Interactive whiteboards are an amazing technology that allow for total collaboration during lessons and meetings. In this post, we’ll take a look at what interactive whiteboards are, and how they can be used in the classroom or boardroom. What […]

Read More
id_IDID
+62-878-8583-1778