
Bang Bang Tut, Mari Bangkit Jangan Bangkrut
Jakarta, Kamis (25/06/2020) – Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah menyebabkan segudang permasalahan. Tidak hanya di sektor kesehatan, di bidang ekonomi juga ikut babak belur. Bertempat di gedung Experience Center, CSA-Indonesia.com mengadakan bincang-bincang santai dengan mengusung tema Bang Bang Tut, mari bangkit jangan bangkrut. Pada dasarnya, obrolan santai ini membahas permasalahan yang dihadapi pebisnis, khususnya industri audio, akibat pandemi yang terjadi sekarang ini, dan cara menghadapinya agar bisnis bisa survive.
Bpk Hafid, pemilik rentalalat.com yang bergelut di bidang rental audio dan visual mengakui bahwa keadaan sekarang membuat bisnisnya terpuruk. “Jadwal kami sudah penuh hingga Juli, tapi semuanya stuck di Maret. Kami bukannya tidak punya omset, cuma tidak boleh beromset karena PSBB,” kata Hafid. Agar bisa survive, ia pun rela menjajaki bisnis baru dengan menjual masker dan hand sanitizer melalui toko online. “Jangan pernah takut mencoba, lihatlah pandemi ini sebagai peluang menciptakan unit bisnis baru,” ucap Hafid. Ia mengatakan, kerja keras memang tak membohongi hasil; omset dari penjualan toko online-nya pun pernah mencapai 1,5 milyar, yang mana menyamai omset bisnis rental.
World Economic Forum (WEF) melaporkan bahwa sejak awal krisis, lebih dari 70 persen perusahaan rintisan harus mengakhiri kontrak karyawan penuh waktu demi menjaga agar perusahaan tidak tenggelam. Bpk. Setiawan Winarto, CEO PT. SVI yang juga membawahi divisi alat musik dan produk lifestyle mengatakan ia pun harus switching produk agar bisnis tetap running. “Industri audio dan sektor hospitality paling terpukul akibat pandemi ini. Kami pun harus melakukan penyesuaian dengan beralih ke produk seperti fever detector (thermal camera), video conference, dll. Kami harus adaptasi produk dan pemasaran,” ujarnya dalam live streaming.
PT. SVI kini mulai memasarkan thermal camera yang bisa mendeteksi suhu tubuh dan wajah tanpa masker. Berbeda dengan alat pendeteksi suhu yang ditembakan ke kening, thermal camera tidak menyebabkan antrian atau kerumunan karena proses deteksinya sangat cepat. Hendy P selaku Product Manager CSA Indonesia mengatakan perangkat tersebut sudah banyak digunakan di gedung-gedung pemerintah, salah satunya gedung DPR RI.
CSA-Indonesia.com mengharapkan bincang-bincang ini bisa menjadi agenda sharing mingguan dan menginspirasi pebisnis, khususnya mereka yang bergerak di industri audio visual.
Tinggalkan Balasan