
Protokol Kesehatan dan Persiapan New Normal untuk Masjid
Dengan adanya penerapan PSBB transisi oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, kini masyarakat diperbolehkan shalat Jumat berjemaah di masjid. Meski diperbolehkan, pemerintah mengingatkan untuk melakukan peribadatan sesuai protokol pencegahan Covid-19.
Berikut 9 panduan protokol kesehatan Covid-19 di masjid dari Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia:
Masjid kembali buka
Membuka masjid untuk jemaah, baik salat wajib lima waktu maupun salat Jumat dengan tetap mengikuti perkembangan informasi penularan Covid-19 di daerah setempat.
Jarak sosial
Demi menjaga keselamatan jemaah, pengurus masjid harus memberlakukan protokol cegah tangkal Covid-19, di antaranya menjaga jarak minimal 1 meter antar-jemaah, memakai masker dari rumah, membawa peralatan salat sendiri.
Pembersihan masjid atau musala
Gulung karpet, disiplin membersihkan lantai masjid atau musala dengan disinfektan serta menyediakan hand sanitizer atau tempat mencuci tangan berserta sabun.
Pengeras suara
Memanfaatkan pengeras suara masjid sebagai media siar yang efektif untuk informasi penting dan bersifat darurat terkait cegah-tangkal Covid-19.
Mengelola zakat, infak, sedekah masyarakat
Menampung zakat, infak, sederkah masyarakat baik uang maupun sembako serta mendayagunakannya semaksimal mungkin untuk peningkatan imunitas kesehatan jamaah baik vitamin C dan E maupun pangan/bahan pangan bergizi lainnya.
Masjid jadi PCR
Siagakan masjid sebagai Pos Reaksi Cepat atau PCR jika terdapat jemaah tertular Covid-19.
Masjid aman dan steril
Ciptakan kondisi masjid sebagai tempat aman yang steril dari Covid-19.
Daya tampung masjid
Karena ketentuan physical distancing minimal 1 meter, maka daya tampung masjid hanya tinggal 40% dari kapasitas sebelumnya. Sebab itu, pelaksanaan salat Jumat diatur sebagai berikut:
a. Salat Jumat dapat dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat-tempat umum
b. Bagi daerah padat penduduk, salat Jumat dalam dilaksanakan dalam dua gelombang
Jemaah sakit
Bagi jemaah yang sedang sakit, batuk, demam, sesak napas, dan mengalami gejala flu agar melaksanakan salat di rumah hingga dinyatakan sembuh.
CSA Indonesia turut mendukung penerapan protokol pencegahan Covid-19 dengan menghadirkan solusi berikut:
Ozone generator
Ozone memiliki daya oksidasi yang kuat untuk mengurai berbagai macam gas beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan sifat bawaannya tersebut, ozone dapat menetralisir dan mengurai CO, Ammonium, Sulfat, Metana serta berbagai macam unsur berbahaya lain. Beberapa bidang industri kemudian memanfaatkan daya oksidasi ini.
Sementara manfaat lain yang tak kalah penting dari ozone adalah kemampuannya membunuh kuman, bakteri dan virus. Kemampuan inilah yang kemudian membuat ozone juga banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan medis. Banyak instansi kesehatan dan klinik yang menggunakan ozone pada alat penjernih air mereka.
UV-C Sterilizer
Teknologi dengan memanfaatkan sinar ultraviolet-C ( UVC ) diciptakan untuk membunuh virus dan bakteri. LED dapat didefinisikan sebagai suatu komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya dan berfungsi sebagai sinyal indikator/lampu indikator.
Thermal scanner
Kamera thermal merupakan solusi lengkap sistem pengenalan wajah dan pengukuran suhu panas tubuh. Sistem ini merupakan alat yang cocok digunakan di area dengan kerumunan orang dimana dibutuhkan kecepatan dalam mengukur temperatur tubuh. Sekarang banyak perusahaan dan industri menggunakan teknologi ini untuk mendukung gerakan lawan Covid-19
Flow Control
Solusi baru dan inovatif yang dirancang untuk menghitung jumlah pengunjung dan menganalisis aliran orang yang masuk dan keluar masjid. Ini mengurangi jumlah interaksi sosial dan mengurangi risiko kontaminasi silang antar jemaah. Sistem menganalisis jumlah orang di dalam area dan menampilkan angka secara real-time dan dapat terhubung dengan digital signage.
Silahkan menghubungi kami melalui kontak yang tersedia untuk informasi lebih lanjut.
Tinggalkan Balasan